2 Waktu Tidur yang Baik dalam Islam
Momentum bulan puasa selalu disambut baik oleh antusiasme umat muslim. Saat bulan puasa ini tiba, kerap kali rasa mengantuk saat menjalankan ibadah puasa ini terjadi. Hal ini disebabkan karena adanya ketidak seimbangan sistem dalam tubuh dan juga kurangnya oksigen akibat tidak adanya asupan cairan dan makanan yang masuk. Selain itu pola tidur kita yang berubah karena harus bangun pada malam hari dan makan sahur menjadi salah satu faktor mengapa rasa kantuk itu datang. Sehingga kita merasa lemas dan ingin tidur begitu saja. Tahu nggak sih, ada dua waktu tidur yang baik dan dianjurkan dalam Islam. Simak yuk !
Tidur merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah subhaana hu wa ta’aala. Allah berfirman dalam surat Ar Ruum ayat 23 sebagai berikut: “Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” QS. Ar Ruum : 23.
Ayat di atas menunjukkan besarnya kasih sayang Allah kepada manusia. Adapun hikmah-Nya menghendaki agar manusia beristirahat di waktu-waktu tertentu dan mencari karunia di waktu lainnya. Ayat di atas juga menunjukkan waktu-waktu yang terbaik untuk tidur yakni malam dan siang hari. Namun, waktu malam dan waktu siang yang bagaimanakah yang baik untuk tidur sebagaimana ayat di atas?
1. Awal malam
Waktu tidur yang baik dalam Islam yang pertama adalah di awal malam atau setelah shalat isya. Tidur di awal malam dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam, lalu shalat.” (HR. Bukhari Muslim) .
Hadits di atas menunjukkan bahwa tidur di awal malam memiliki beberapa keutamaan. Adapun keutamaan tidur di awal waktu malam dalam Islam di antaranya adalah sebagai berikut; dapat melaksanakan shalat tahajjud, tidak terlambat bangun pagi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menyehatkan jantung, menghindari stress.
Karena itulah, dalam suatu riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membenci tidur yang dilakukan sebelum isya. Hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut. “Dari Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya dan mengobrol setelahnya.”(HR. Bukhari Muslim)
2. Siang
Selain tidur di awal malam, tidur di siang hari juga merupakan waktu tidur yang baik dalam Islam. Yang dimaksud dengan tidur siang menurut Islam adalah tidur sejenak di waktu siang. Adapun waktu tidur di siang hari menurut Islam yang dimaksud adalah di tengah siang.
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Qailulah-lah (istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan-setan itu tidak pernah istirahat siang.” HR. Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb, dikatakan oleh Al-Imam Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1637 : isnadnya shahih
Hadits di atas menunjukkan bahwa sebisa mungkin, di tengah kesibukan yang dilakukan, usahakan untuk tidur siang sejenak. Hal ini disebabkan, dengan tidur siang sejenak, dapat mendatangkan keberkahan dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, tidur sejenak di siang hari juga dapat meningkatkan kegiatan beribadah.
Nah, itulah ulasan mengenai 2 waktu tidur yang baik dalam Islam. Semoga bermanfaat, ya!