Ajal Manusia: Waktu Yang Dirahasiakan Untuk Mempersiapkan Diri
Dalam kehidupan ini, setiap makhluk hidup memiliki batas waktu yang telah ditetapkan oleh Allah, yang dikenal sebagai ajal. Ajal merupakan saat pasti datangnya kematian, namun waktu kedatangannya dirahasiakan oleh Allah. Hikmah dari kerahasiaan ini adalah agar setiap manusia senantiasa mempersiapkan diri dengan memperkokoh iman dan memperbanyak amal baik.
Kerahasiaan Ajal: Sebuah Ujian Kehidupan
Allah SWT dalam Al-Qur’an menyatakan bahwa setiap jiwa pasti akan merasakan mati, dan ajal setiap manusia telah ditentukan sejak awal penciptaannya. Dalam Surah Al-An'am ayat 2, Allah berfirman:
"Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (waktu kematian), dan ajal tertentu yang ada di sisi-Nya. Kemudian kamu masih ragu-ragu."
Ayat ini menegaskan bahwa Allah telah menetapkan waktu kematian setiap manusia, tetapi Allah tidak mengungkapkan kapan waktu itu akan tiba. Dengan demikian, manusia hidup dalam ketidaktahuan mengenai ajal mereka sendiri, yang pada akhirnya menjadi ujian bagi setiap orang dalam menjalani kehidupan ini. Ujian ini mengukur sejauh mana seseorang dapat memanfaatkan waktu yang dimilikinya untuk berbuat baik dan meningkatkan kualitas iman.
Ajal sebagai Pengingat untuk Memperbanyak Amal
Dalam ketidakpastian mengenai kapan ajal tiba, manusia diajak untuk senantiasa meningkatkan amal saleh dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan, yaitu kematian." (HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa mengingat kematian adalah cara yang efektif untuk menjaga diri dari perbuatan dosa dan memotivasi diri untuk terus melakukan amal baik. Dengan selalu mengingat bahwa ajal bisa datang kapan saja, seorang muslim akan terdorong untuk tidak menunda-nunda kebaikan, selalu bertaubat dari dosa, dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta sesama manusia.
Keharusan untuk Mempersiapkan Diri
Mempersiapkan diri menyambut ajal tidak hanya berarti meningkatkan ibadah, tetapi juga berarti memperbaiki akhlak dan menjalani kehidupan dengan penuh tanggung jawab. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Munafiqun ayat 10-11:
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, 'Ya Tuhanku, sekiranya Engkau menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang saleh.' Dan Allah sekali-kali tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan."
Ayat ini mengingatkan bahwa ketika ajal tiba, tidak ada lagi kesempatan untuk kembali dan memperbaiki apa yang telah terlewat. Oleh karena itu, penting bagi setiap manusia untuk memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya untuk beramal saleh.
Kesimpulan
Kerahasiaan ajal adalah bentuk kasih sayang Allah yang memberi kesempatan kepada manusia untuk selalu dalam keadaan siap menghadapi kematian. Dengan memperkokoh iman, memperbanyak amal kebaikan, dan selalu mengingat kematian, seorang muslim dapat menjalani hidup dengan penuh makna dan menggapai ridha Allah SWT.
Sebagaimana ajal menjadi misteri, demikian juga hidup ini harus dijalani dengan keteguhan hati, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selalu siap menghadapi ajal dengan penuh iman dan amal yang cukup. Aamiin.