Allah Maha Mengetahui, Lantas Mengapa Harus Berdoa?
Pertanyaan di atas tentu pernah terfikirkan oleh Anda. Katanya Allah Maha Mengetahui? Kok, harus berdoa ? Mari simak pembahasan ayat Qs. Al-Baqarah : 186 berikut :
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah : 186)
Ayat di atas merupakan bentuk dari bimbingan Allah SWT kepada umatNya yang penuh dengan kekurangan, kekhilafan, kekeliruan, untuk berdoam memohon atau meminta kepadaNya. Di dalam Qs. Ghafir : 60 Allah berfirman :
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Ghafir : 60) Dan dalam riwayat hadist disebutkan bahwa “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, Dia akan marah kepadanya.” (H.R. At-Tirmidzi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Ayat-ayat di atas menunjukkan kasih sayang Allah SWT yang begitu besar kepada umatNya dan membimbing hamba-hambanya. Walau kebanyakan hambanya telah merasa cukup atas dirinya sendiri sehingga enggan berdoa kepada Sang Maha Kuasa atau hanya asal berdoa. Padahal, banyak sekali fungsi berdoa tidak hanya untuk sekadar meminta namun meningkatkan kualitas dari doa itu sendiri.
Sehubungan dengan itu, ada beberapa alasan mengapa Anda berdoa kepada Allah SWT, antara lain :
1) Doa memperjelas kedudukan kita sebagai hamba dan Allah sebagai sang Khalik.
Memahami hakekat diri sebagai hamba akan menjadikan kita rendah hati. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas kehendakNya. Imam Ibnu Athahillah berkata, “Hendaknya doa permintaanmu semata-mata untuk menunjukkan kehambaanmu dan menunaikan kewajiba terhadap kemuliaan Tuhanmu.” Oleh karena itu, sebagai hamba yang beriman dengan berdoa kita akan terhindar dari sikap sombong, dan malas.
2) Doa sebagai sarana dzikir
Allah memerintahkan kita untuk senantiasa agar ingat kepadaNya. Sesungguhnya, ingat kepada Allah merupakan rezeki yang tidak ternilai harganya. Dengan mengingatNya, ketengangan hatilah yang di dapat dan kebahagiaan. Seperti yang tercantum pada surah Ar-Ra’d : 28 :
Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
3) Doa = target
Doa berisikan tujuan, keinginan, atau target-target yang ingin diraih. Doa diibaratkan sebagai pupuk, sedangkan ikhtiar merupakan bibitnya. Tidak mungkin dapat panen jika kita segan untuk menebar bibit. Jadi, doa yang terbaik adalah doa yang dilakukan dengan ikhtiar yang maksimal dan itulah iman serta amal shaleh dari seorang muslim.
4) Doa adalah penyemangat
Disaat seorang hamba berdoa, tentunya ia memiliki harapan dan harapan akan mendatangkan semangat dan motivasi. Kedua hal tersebut yang akan menentukan sukses dan tidaknya seseorang. Allah akan menolong orang-orang yang bersemangat dan mau berjuang dengan sungguh-sungguh.
Jika demikian, alasan apalagi yang membuat kita enggan berdoa kepada Allah? Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita atau menggantinya dengan lebih baik. Allahuakbar!