Apa yang Terjadi Jika Hati Rusak?
Hati yang rusak adalah musibah terbesar bagi orang-orang yang beriman. Hal ini dikarenakan hati adalah organ terpenting bagi manusia, rusaknya hati akan berdampak pada rusaknya kebaikan yang telah kita lakukan pun sebaliknya.
Rasulullah SAW bersabda tentang hati yang rusak :
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika segumpal daging tersebut buruk, maka buruklah seluruh tubunya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Maka dari itu, wajib bagi kita sebagai orang beriman untuk menjaga hati agar tetap baik dan berupaya untuk mengobatinya bila rusak. Adapun beberapa faktor yang dapat merusak hati manusia yang disebutkan Imam Al-Muhasibi dalam kitabnya, Risalah Al-Mustarsyidin :
“Asal dari rusaknya hati yaitu meninggalkan muhasabah diri dan tertipu dengan panjangnya ambisi.”
Imam Al-Muhasiby menjelaskan lagi tentang dua perkara yang dapat menyebabkan rusaknya hati. Pertama, meninggalkan muhasabah atau mengintrospeksi diri sendiri. Hal ini menjadi penting karena yang mengetahui semua kesalahan dan maksiat yang telah kita perbuat adalah diri kita sendiri dan Allah. Baiknya Anda mulai mengevaluasi diri sendiri yang berujung pada menyadari akan dosa-dosa yang telah di perbuat, sehingga menjadikan diri kita untuk senantiasa memohon ampunan kepada Allah SWT.
Kedua, tertipu daya dengan panjangnya ambisi atau angan-angan duniawi. Hal ini tidak diperbolehkan jika kita tertipu daya muslihat dunia dan akhirnya melupakan bahwa kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Pada poin ini manusia diperintahkan untuk senantiasa bersikap zuhud dan mengambil sesuatu di dunia seperlunya saja. Lalu, Al-Harits Al-Muhasibi menganjurkan kita untuk selalu meminta pertolongan kepada Allah SWT dalam usaha menahan angan-angan yang berlebih :
“Dan mintalah pertolongan untuk membatasi angan-angan dengan cara mendawamkan mengingat kematian.”