Asal-usul, Sejarah, dan Amalan Sunnah di Bulan Muharram

06 Sep 2020
Sumber foto: www.unsplash.com

Bulan Muharram adalah  bulan yang ada dalam kalender Hijriyah atau sistem kalender umat Islam yang didasarkan pada peredaran bulan. Bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan pertama dalam penanggalan kalender Hijriyah dan umat  Islam merayakan tahun baru Hijriyah pada setiap tanggal 1 Muharram. Setiap bulan memiliki keutamaan dan demikian juga dengan bulan Muharram.

Sejarah

Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam, ditandai dengan peristiwa besar yakni peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Perhitungan Tahun Baru Islam bermula di masa Umar bin Khattab R.a. tepatnya 6 tahun pasca-wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Umar bin Khatab bermusyawarah dengan para sahabat dan singkat kata, mereka pun berijma untuk menjadikan momentum dimana terjadi peristiwa hijrah Nabi sebagai awal mulai perhitungan tahun dalam Islam. Sebelum mengenal kalender Islam atau kalender Hijriah, masyarakat Arab mengenal tahun dengan menamainya menggunakan peristiwa penting yang terjadi di tahun tersebut.

Misalnya kelahiran Nabi Muhammad SAW, dikenal dengan Tahun Gajah, karena pada tahun tersebut terjadi penyerangan terhadap Kabah oleh pasukan yang menggunakan gajah sebagai kendaraan perangnya.

Peristiwa penting

Nama Muharram secara bahasa dapat diartikan sebagai bulan yang diharamkan. Yaitu bulan yang didalamnya orang-orang Arab diharamkan dilarang (diharamkan) melakukan peperangan.

Orang Arab zaman dulu meyakini bahwa bulan Muharram adalah bulan suci sehingga tidak layak menodai bulan tersebut dengan peperangan, sedangkan pada bulan lain misalnya shafar, diperbolehkan melakukan peperangan.

Di bulan Muharram, terdapat beberapa peristiwa penting, pertama hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram yang diyakini hari kebebasan Musa dari kejaran Fira’un, dan kita disunahkan berpuasa pada tanggal itu.

Selain itu beberapa peristiwa penting laijnnya juga terjadi, seperti dikutip dari laman Nu.online yakni Nabi Adam 'alaihissalam bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh-Nya.

Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.

1. Tidak Berbuat Zalim

Sebagaimana yang disebutkan dalam surat At taubah ayat 36 sebelumnya bahwa pada bulan ini umat islam dianjurkan untuk tidak melakukan perbuatan aniaya pada makhluk lainnya atau pada diri sendiri karena dosa yang diperoleh dari perbuatan maksiat yang dilakukan di bulan ini bisa saja dilipat gandakan oleh Allah SWT.hal ini disebutkan dalam sabda Rasullullah berikut ini

Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Takutlah kalian terhadap kedhaliman, karena sesungguhnya kedhaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Muslim dan lainnya).

Dalam hadits yang lain Rasul bersabda, “Tidak ada dari satu dosapun yang lebih pantas untuk dicepatkan siksanya dari pelaku dosa itu baik di dunia maupun di akhirat daripada melewati batas (kedhaliman) dan memutus silaturrahim.” (ash-Shahihah, no. 915)

2. Berpuasa Asy syura

Berdasarkan syariat islam dan anjuran Rasulullah SAW maka di bulan ini umat islam dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah yakni di sepuluh hari permulaan bulan ini terutama di tanggal 10 Muharram. Puasa asy syura adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan diluar puasa ramadhan. Berikut ini adalah dalil –dalil serta fadhilah-fadhilah dalam melaksanakana puasa di bulan muharram.

Nah Banyak sekali sob amalan yang bisa kita lakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, semoga kita bisa melaksanakan dan mendapatkan pahalnya. Amin ya sob.