"Berdoa Berkali-Kali Tidak Dikabulkan, Lalu Menyesal Dan Meninggalkan Doa"
(Berdasarkan Shahih Muslim, Kitab Dzikir wa Do’a 4/87)
Dalam hidup, banyak di antara kita yang merasakan pengalaman berdoa tanpa melihat jawaban langsung dari Allah SWT. Hal ini bisa menimbulkan perasaan frustasi, keraguan, bahkan keputusasaan, yang terkadang membuat seseorang merasa menyesal dan memilih untuk berhenti berdoa. Namun, pandangan ini bisa salah dan perlu diluruskan, karena Islam mengajarkan kita pentingnya keteguhan hati dan kepercayaan pada hikmah di balik setiap doa.
Hadits yang menyebutkan tentang seseorang yang berdoa berkali-kali tetapi tidak dikabulkan lalu menyesal dan meninggalkan doa ini mengajarkan kita beberapa hal penting yang perlu direnungkan. Mari kita kaji secara lebih mendalam:
1. Sikap Terhadap Doa
Berdoa merupakan bentuk ibadah dan komunikasi langsung antara hamba dengan Allah SWT. Dalam Islam, doa adalah sarana mendekatkan diri kepada-Nya, dan Allah sangat mencintai hamba-Nya yang terus berdoa. Rasulullah SAW bersabda:
"Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa kalian akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak bersungguh-sungguh."
(HR. Tirmidzi)
Ini menekankan bahwa doa harus disertai dengan keyakinan dan pengharapan, bukan dengan perasaan terburu-buru atau ragu. Berhenti berdoa hanya karena merasa doa tidak dikabulkan bisa jadi menunjukkan kurangnya pemahaman kita terhadap esensi doa itu sendiri.
2. Allah Mengetahui yang Terbaik untuk Hamba-Nya
Dalam Islam, kita diajarkan bahwa Allah SWT memiliki pengetahuan yang Maha Luas. Mungkin apa yang kita minta dalam doa belum tentu baik untuk kita saat ini, atau bahkan di masa mendatang. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah: 216)
Oleh karena itu, jika doa kita tidak segera dikabulkan, mungkin itu karena Allah sedang melindungi kita dari hal-hal yang kita tidak ketahui atau sedang menyiapkan waktu yang lebih baik untuk mengabulkannya.
3. Bentuk Pengabulan Doa
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa doa seseorang akan selalu dikabulkan dalam salah satu dari tiga bentuk:
- Allah langsung memberikan apa yang diminta.
- Allah menunda pemberian tersebut hingga waktu yang lebih baik.
- Allah menggantinya dengan menghindarkan suatu keburukan atau musibah.
Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim, melainkan Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal: (1) dikabulkan apa yang ia minta, (2) disimpan baginya di akhirat, atau (3) dihindarkan darinya keburukan yang setara dengan apa yang ia minta."
(HR. Ahmad)
Oleh karena itu, seseorang yang merasa doanya tidak dikabulkan mungkin sebenarnya telah menerima kebaikan dalam bentuk lain yang tidak ia sadari.
4. Jangan Putus Asa dalam Berdoa
Menyerah dan meninggalkan doa karena merasa tidak dikabulkan merupakan sikap yang berbahaya bagi keimanan. Islam mengajarkan kita untuk selalu bersabar dan tawakal dalam setiap keadaan. Allah SWT sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang tetap bergantung dan berharap hanya kepada-Nya, meskipun jawaban dari doa tersebut belum tampak. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan kita untuk terus memohon kepada-Nya:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu."
(QS. Ghafir: 60)
Dengan terus berdoa, kita menunjukkan keimanan dan kebergantungan kepada Allah SWT. Meninggalkan doa karena merasa kecewa justru dapat menjauhkan diri kita dari rahmat Allah.
5. Doa adalah Bukti Ketaatan dan Kerendahan Hati
Doa bukan hanya soal mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi juga sebuah bentuk pengakuan bahwa kita adalah hamba yang lemah dan bergantung pada Sang Pencipta. Rasulullah SAW bersabda:
"Doa adalah otaknya ibadah."
(HR. Tirmidzi)
Dengan terus berdoa, kita menyadari betapa kecilnya kita di hadapan Allah dan betapa besar kekuasaan-Nya. Meninggalkan doa karena merasa tidak dikabulkan bisa jadi merupakan tanda kurangnya ketundukan dan kesadaran akan kelemahan diri di hadapan Allah.
Kesimpulan
Mengalami penundaan atau ketidakjelasan dalam pengabulan doa bukan alasan untuk meninggalkan doa. Allah SWT selalu mendengar setiap doa, dan Dia mengetahui yang terbaik bagi kita. Meninggalkan doa karena merasa kecewa hanya akan menjauhkan kita dari kasih sayang dan rahmat-Nya. Sebaliknya, teruslah berdoa dengan penuh keyakinan, sabar, dan ikhlas. Karena sesungguhnya, Allah sangat menyukai hamba-hamba yang terus berharap dan bergantung hanya kepada-Nya.
Tetaplah berdoa, meskipun jawaban atas doa tersebut belum terlihat. Berdoa adalah bentuk ketaatan, pengakuan, dan cinta kita kepada Sang Pencipta.