Keutamaan Infaq Dan Ancaman Untuk Orang Kikir Dalam Islam
Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa berbuat kebaikan, salah satunya adalah dengan berinfaq atau bersedekah. Tindakan ini tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan, tetapi juga membawa berkah dan kebaikan bagi si pemberi. Salah satu hadits yang menekankan pentingnya infaq serta ancaman bagi orang yang kikir diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artinya: “Setiap datang waktu pagi yang dialami para hamba, ada dua malaikat yang turun, yang satu berdoa: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfaq.’ Sementara yang satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang yang kikir.’” (HR. Bukhari 1442 & Muslim 2383).
Makna Hadits
Hadits ini mengandung pesan mendalam tentang keutamaan berinfaq dan bahaya dari sikap kikir. Setiap pagi, dua malaikat turun untuk berdoa kepada Allah dengan dua permohonan yang berbeda. Malaikat pertama mendoakan orang yang berinfaq agar Allah menggantikan apa yang mereka keluarkan dengan sesuatu yang lebih baik. Sementara malaikat kedua mendoakan orang yang kikir agar hartanya mengalami kehancuran.
Keutamaan Berinfaq
Berinfaq adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa pahala bagi orang yang berinfaq akan dilipatgandakan. Hal ini menunjukkan betapa besar nilai infaq di sisi Allah dan betapa mulianya orang yang senantiasa berbagi dengan sesama.
Ancaman bagi Orang Kikir
Sebaliknya, orang yang kikir atau bakhil diancam dengan kehancuran harta. Sifat kikir menunjukkan kurangnya rasa syukur dan ketidakpedulian terhadap sesama. Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih." (QS. At-Taubah: 34)
Ayat ini menegaskan bahwa menyimpan harta tanpa menafkahkannya di jalan Allah akan membawa pada azab yang pedih. Islam sangat menekankan pentingnya berbagi dan membantu sesama sebagai wujud kepedulian sosial.
Kesimpulan
Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim ini mengajarkan kepada kita untuk senantiasa berinfaq dan menjauhi sifat kikir. Berinfaq membawa berkah dan kebaikan yang tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga oleh si pemberi. Sebaliknya, kikir akan membawa kehancuran dan kerugian. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan dengan memperbanyak infaq dan sedekah, sehingga kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT dan terhindar dari sifat kikir yang merugikan.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang gemar berinfaq dan dijauhkan dari sifat kikir. Aamiin.