Maka Nikmat Tuhanmu Manakah Yang Kamu Dustakan? (Ar-Rahman: 13)
Surah Ar-Rahman, yang juga dikenal sebagai "Pengantin Al-Quran," adalah surah ke-55 dalam Al-Quran dan terdiri dari 78 ayat. Surah ini terkenal dengan ayat yang berulang, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" yang disebutkan sebanyak 31 kali. Ayat ini merupakan seruan yang mendalam kepada manusia dan jin untuk merenungkan dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang tak terhingga.
Keunikan Surah Ar-Rahman
Surah Ar-Rahman memiliki gaya yang unik dan retorikanya sangat kuat. Pengulangan ayat "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" memberikan penekanan yang luar biasa pada pentingnya mengakui dan menghargai karunia-karunia Allah. Ayat ini mengingatkan kita akan berbagai nikmat yang telah diberikan Allah, dari yang paling besar seperti penciptaan alam semesta hingga nikmat yang lebih kecil yang mungkin sering kita abaikan.
Penekanan pada Syukur
Ar-Rahman mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan lupa untuk menghargai hal-hal kecil yang sebenarnya merupakan nikmat besar. Kesehatan, keluarga, alam sekitar, dan bahkan kemampuan untuk bernapas adalah beberapa contoh nikmat yang sering kali kita lupakan. Pengulangan ayat ini bertujuan untuk menggugah kesadaran kita agar selalu ingat dan bersyukur atas segala yang telah Allah berikan.
Tafsir Ayat "Maka Nikmat Tuhanmu Manakah yang Kamu Dustakan?"
Para ulama tafsir memberikan berbagai penjelasan mengenai ayat ini. Mereka menekankan bahwa ayat ini adalah bentuk teguran yang halus namun sangat kuat dari Allah kepada manusia dan jin. Allah mengingatkan kita bahwa semua nikmat yang kita terima berasal dari-Nya dan kita harus mengakui serta mensyukuri nikmat-nikmat tersebut.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Allah menyebutkan nikmat-nikmat-Nya satu per satu dalam surah ini, seperti penciptaan manusia, pengajaran Al-Quran, pengaturan matahari dan bulan, serta segala sesuatu yang ada di bumi. Setiap kali Allah menyebutkan nikmat, Dia mengulangi pertanyaan tersebut untuk mengingatkan kita akan karunia-Nya dan mendorong kita untuk tidak mengingkarinya.
Relevansi dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan materialistik, kita sering kali lupa untuk berhenti sejenak dan merenungkan segala nikmat yang telah kita terima. Surah Ar-Rahman mengajarkan kita untuk selalu ingat dan bersyukur. Mengucapkan "Alhamdulillah" setiap kali kita menyadari nikmat adalah langkah kecil namun signifikan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kesadaran spiritual kita.
Kesimpulan
Surah Ar-Rahman, dengan pengulangan ayat "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" adalah pengingat yang kuat bagi kita semua untuk selalu bersyukur dan menghargai nikmat-nikmat Allah. Dalam setiap aspek kehidupan kita, mari kita selalu ingat untuk bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan, baik besar maupun kecil. Dengan begitu, kita akan lebih mampu menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan yang sejati.