Manusia Itu Tempatnya Berkeluh Kesah: Melihat Kebaikan Dan Mensyukuri Nikmat
Manusia diciptakan dengan berbagai sifat dan karakteristik yang unik. Salah satu sifat yang sering kita jumpai adalah kecenderungan untuk berkeluh kesah. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Manusia itu selalu berkeluh kesah, tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki” (HR. Bukhari). Hal ini menunjukkan bahwa mengeluh adalah sifat manusiawi yang sulit dihindari. Namun, tantangan sebenarnya adalah bagaimana kita bisa melihat kebaikan dalam diri kita sendiri dan mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan.
1. Manusia dan Kebiasaan Mengeluh
Manusia sering kali lebih fokus pada hal-hal yang dirasa kurang atau tidak memuaskan daripada hal-hal baik yang sudah dimiliki. Ketika mengalami kesulitan atau cobaan, keluhan menjadi respons pertama yang muncul. Padahal, dalam setiap cobaan terdapat hikmah yang dapat mendewasakan kita. Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)
Ayat ini mengajarkan kita untuk bersabar dan melihat setiap ujian sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas diri.
2. Sulitnya Melihat Kebaikan dalam Diri
Sering kali, kita merasa rendah diri dan sulit melihat kebaikan dalam diri kita. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti rendahnya rasa percaya diri, pengaruh lingkungan, atau standar yang terlalu tinggi yang kita tetapkan untuk diri sendiri. Padahal, setiap manusia memiliki potensi kebaikan dan keistimewaan yang unik. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.” (HR. Thabrani)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa kebaikan bisa diukur dari manfaat yang kita berikan kepada orang lain. Dengan berfokus pada bagaimana kita bisa bermanfaat, kita akan lebih mudah melihat kebaikan dalam diri kita sendiri.
3. Nikmat yang Jarang Disyukuri
Allah SWT telah memberikan begitu banyak nikmat yang sering kali kita abaikan atau anggap remeh. Nikmat kesehatan, waktu luang, keluarga, dan bahkan hal-hal kecil seperti udara yang kita hirup setiap hari. Allah SWT berfirman:
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya.” (QS. Ibrahim: 34)
Mensyukuri nikmat bukan hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan tindakan yang menunjukkan rasa syukur tersebut. Misalnya, menjaga kesehatan sebagai bentuk syukur atas nikmat kesehatan, menggunakan waktu dengan baik, dan berbagi rezeki dengan yang membutuhkan.
4. Cara Mensyukuri Nikmat dan Mengurangi Keluhan
Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk lebih mensyukuri nikmat dan mengurangi keluhan dalam hidup:
-
Menghitung Berkah: Sediakan waktu setiap hari untuk merenungkan dan mencatat hal-hal baik yang telah kita terima. Ini bisa membantu kita lebih sadar akan nikmat yang sering kali terabaikan.
-
Berdoa dan Berdzikir: Mendekatkan diri kepada Allah melalui doa dan dzikir dapat memberikan ketenangan hati dan mengingatkan kita akan nikmat yang telah diberikan.
-
Berbuat Baik: Membantu orang lain dan berbuat kebaikan dapat membuat kita merasa lebih bersyukur dan menghargai apa yang kita miliki.
-
Menerima dengan Ikhlas: Menerima segala sesuatu yang terjadi dengan ikhlas, baik itu nikmat maupun cobaan, sebagai bagian dari rencana Allah yang terbaik bagi kita.
Kesimpulan
Mengeluh adalah sifat alami manusia, namun dengan kesadaran dan usaha yang terus-menerus, kita bisa belajar untuk lebih mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan. Melihat kebaikan dalam diri sendiri dan berfokus pada hal-hal positif dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih bahagia dan penuh rasa syukur. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur dan bersabar. Aamiin.