Memaknai Hari Raya Idul Fitri Sesuai Al-Quran dan As-Sunnah
Seiring dengan berjalannya waktu dan hari yang begitu cepat berlalu, ternyata tidak terasa bahwa bulan suci Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita. Pada dasarnya kita masih belum maksimal melakukan amalan-amalan di bulan Ramadhan seperti membaca Al-Quran dan shalat malam, dan masih banyak lagi amalan yang ingin bisa kita optimalkan di bulan Ramadhan yang telah berlalu.
Walaupun Bulan Ramadhan telah berlalu. Serta kita tidak seharusnya bersedih karena ditinggalkan oleh bulan yang istimewa ini, sedangkan Idul Fitri merupakan hari raya seluruh umat Muslim di seluruh dunia yang dianjurkan untuk sukacita dan bergembira di hari Idul Fitri. Lalu amalan apakah yang seharusnya kita lakukan menjelang maupun pada saat Idul Fitri? Nah berikut adalah hadist mengenai Idul Fitri yang semoga bermanfaat untuk kita sekalian.
Makna Idul Fitri
Terdapat beberapa pendapat mengenai arti dan makna dari Idul Fitri yang merupakan hari raya umat islam di seluruh dunia. Namun ada beberapa pendapat mengenai penjelasan danterjemahan tentang Idul Fitri yang terdiri dari dua kata yakni Idul dan Fitri yang memiliki makna tersendiri. Kata Idul sendiri memiliki artian “Kembali” namun ada beberapa yang berpendapat bahwa Idul sendiri memiliki arti “Hari Raya” atau ”Hari Berbuka”. Walaupun begitu, Idul Fitri lebih dikenal dengan artian kembali suci.
Manghidupkan Idul Fitri
Nah inilah hal yang bisa dibilang cukup penting, karena dengan menghidupkan malam Idul Fitri seperti mengaji bersama di masjid dan takbir keliling dengan teman-teman dan anak-anak untuk mengagungkan nama Allah dengan membaca takbir. Selain itu ada beberapa riwayat yeng menjelaskan tentang hal yang disunnahkan untuk dilakukan pada malam Idul Fitri selain takbiran. Seperti riwayat Nabi Muhammad berikut ini tentang sunnah Qiyamul Lail, pada malam hari raya Idul Fitri yang artinya :
“Barang siapa yang melaksanakan qiyamullail pada dua malam Idul Fitri dan Adha, dengan iklas karena Allah SWT, maka hatinya tidak akan pernah mati di hari matinya hati-hati manusia”
Shalat Idul Fitri
Shalat Idul Fitri hukumnya sunnah mu’akkad, namun ada beberapa madzhab yang berbeda pendapat seperti madzhad Abu Hanifah yang mengatakan Shalat Idul Fitri adalah fardhu kifayah. Namun Rasulullah SAW juga melaksanakan dan memerintahkan wanita dan anak-anak untuk melakukan kedua shalat idul Fitri dan Idul Adha, karena keduanya adalah bagian dari sejumblah syiar islam dan sekaligus sebagai wujud iman dan takwa.