Memulai Doa Dengan Pujian, Shalawat, Dan Permohonan: Panduan Dari Hadith

26 Jul 2024

Dalam tradisi Islam, doa memiliki tempat yang sangat istimewa sebagai bentuk komunikasi langsung antara hamba dengan Tuhannya. Salah satu hadith yang sering menjadi rujukan dalam hal tata cara berdoa adalah hadith yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim:

"Bila salah seorang di antara kalian shalat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bershalawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.”

Memulai dengan Pujian dan Sanjungan kepada Allah

Langkah pertama dalam doa menurut hadith ini adalah memulai dengan pujian dan sanjungan kepada Allah. Pujian kepada Allah dalam doa bukan hanya formalitas, tetapi bentuk pengakuan atas kebesaran dan kemuliaan-Nya. Beberapa ayat Al-Qur'an sering digunakan untuk memulai doa dengan pujian, seperti:

  • Al-Fatihah: "Alhamdulillahi rabbil 'alamin" (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam).
  • Ayat Kursi (Al-Baqarah 2:255): "Allahu la ilaha illa huwal hayyul qayyum" (Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Berdiri Sendiri).

Bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW

Setelah memuji Allah, langkah berikutnya adalah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah bentuk penghormatan dan doa untuk Nabi, yang dalam Islam dipercaya dapat memperkuat dan mempercepat terkabulnya doa seorang hamba. Beberapa contoh shalawat yang sering digunakan adalah:

  • Shalawat Ibrahimiyah: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad kama shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala aali Ibrahim, innaka hamidun majid."
  • Shalawat pendek: "Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad."

Memohon dengan Apa Saja yang Diinginkan

Setelah memuji Allah dan bershalawat untuk Nabi, barulah seorang hamba diperkenankan untuk memohon apa saja yang ia inginkan. Ini menunjukkan bahwa dalam Islam, doa bukan hanya permintaan pribadi tetapi juga bentuk ibadah yang melibatkan pengakuan akan kebesaran Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Contoh permohonan dalam doa dapat sangat beragam, dari permintaan akan kesehatan, rezeki, perlindungan, hingga permohonan ampunan dan hidayah.

Hikmah dan Manfaat Mengikuti Tata Cara Ini

Mengikuti tata cara doa seperti yang diajarkan dalam hadith ini memiliki beberapa hikmah dan manfaat, antara lain:

  1. Menunjukkan Adab dalam Berdoa: Memulai doa dengan pujian dan shalawat menunjukkan adab yang baik dan rasa hormat seorang hamba kepada Tuhannya.
  2. Mendekatkan Diri kepada Allah: Pujian dan sanjungan kepada Allah adalah bentuk dzikir yang mendekatkan hati kepada-Nya.
  3. Menguatkan Doa: Shalawat kepada Nabi dipercaya dapat memperkuat doa, sehingga lebih mudah dikabulkan.
  4. Menciptakan Ketenangan Hati: Doa yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan adab akan memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam hati seorang mukmin.

Penutup

Hadith ini mengajarkan kita bahwa doa adalah ibadah yang memerlukan adab dan tata cara yang baik. Dengan memulai doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kita tidak hanya menunjukkan rasa hormat dan cinta, tetapi juga memperkuat doa-doa kita. Semoga Allah senantiasa mengabulkan doa-doa kita dan menjadikan kita hamba yang selalu dekat dengan-Nya. Aamiin.