Pembahasan Tentang Ayat "أَمِنْ يُجِيْبُ المُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَ يَكْشِفُ السُّوْءَ" (QS. An Naml: 62)

04 Jul 2024

Terjemahan dan Makna Ayat Ayat ini terdapat dalam Surah An Naml ayat 62 yang berbunyi:

أَمِنْ يُجِيْبُ المُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَ يَكْشِفُ السُّوْءَ

"Atau siapakah yang memperkenankan (Doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan."

Ayat ini memberikan penekanan pada keagungan dan kekuasaan Allah SWT dalam menjawab doa hamba-Nya yang berada dalam kesulitan. Allah SWT adalah satu-satunya yang mampu menghilangkan kesusahan dan memenuhi kebutuhan orang yang berdoa dengan tulus.

Konteks Ayat Surah An Naml adalah salah satu surah dalam Al-Quran yang berisi kisah-kisah nabi serta tanda-tanda kekuasaan Allah. Ayat 62 ini mengajarkan bahwa ketika manusia berada dalam situasi yang sulit dan tidak ada lagi tempat untuk bergantung selain kepada Allah, maka Allah akan mendengar doa mereka dan memberikan pertolongan.

Makna 'Al-Mudhtar' (المضطر) Kata 'المضطر' (al-mudhtar) merujuk kepada seseorang yang berada dalam keadaan sangat terdesak, terpaksa, atau tidak berdaya. Dalam keadaan seperti ini, manusia cenderung lebih ikhlas dan sepenuh hati dalam berdoa, karena mereka menyadari bahwa hanya Allah yang mampu memberikan pertolongan.

Keutamaan Berdoa dalam Keadaan Terdesak Allah menjanjikan bahwa doa dari orang yang dalam keadaan terdesak akan diijabah. Hal ini menunjukkan betapa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang tidak berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

Cara Mengamalkan Ayat Ini

  1. Berdoa dengan Ikhlas: Berdoalah dengan sepenuh hati dan keyakinan bahwa Allah mendengar dan akan menjawab doa kita.
  2. Sabar dan Tawakal: Bersabar dan bertawakal kepada Allah dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Yakinlah bahwa setiap kesulitan akan diikuti dengan kemudahan.
  3. Meningkatkan Ketakwaan: Memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah, karena ketakwaan akan memudahkan kita dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
  4. Meningkatkan Ibadah: Menjaga dan meningkatkan kualitas ibadah, termasuk shalat, zikir, dan membaca Al-Quran, sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.

Penutup Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya bergantung hanya kepada Allah dalam setiap kesulitan. Allah SWT adalah Maha Mendengar dan Maha Penyayang, dan Dia tidak akan membiarkan hamba-Nya yang berdoa dengan penuh kesungguhan tanpa jawaban. Semoga kita selalu menjadi hamba yang senantiasa bergantung dan berdoa kepada-Nya dalam setiap keadaan.