Perbuatan Maksiat Dan Pengaruhnya Terhadap Rezeki: Sebuah Tinjauan Dari Tafsir Ibnu Katsir

01 Jul 2024

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mendengar pepatah bahwa "rezeki sudah diatur oleh Allah." Namun, dalam menjalani hidup ini, kita juga harus memperhatikan tindakan dan perilaku kita. Salah satu poin penting yang dibahas dalam tafsir Ibnu Katsir terkait dengan pengaruh perbuatan maksiat terhadap rezeki adalah tafsir QS. Al-Qalam: 17-18.

Ayat tersebut berbunyi:

"Sesungguhnya Kami telah menguji mereka sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik hasilnya di pagi hari." (QS. Al-Qalam: 17)

"Dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin), (QS. Al-Qalam: 18)

Tafsir Ibnu Katsir: Sebuah Tinjauan

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa ayat ini mengisahkan tentang sekelompok orang yang memiliki kebun dan bertekad untuk memanen hasil kebunnya di pagi hari tanpa memberikan bagian kepada fakir miskin, seperti yang biasa mereka lakukan sebelumnya. Karena niat mereka yang tidak baik dan bertentangan dengan perintah Allah untuk berbagi rezeki dengan orang yang membutuhkan, kebun mereka dihancurkan oleh Allah sebagai bentuk peringatan dan hukuman atas niat jahat mereka.

Perbuatan Maksiat Menghalangi Rezeki

Ibnu Katsir menjelaskan lebih lanjut bahwa perbuatan dosa dan maksiat dapat menjadi penghalang bagi rezeki yang sudah disiapkan oleh Allah. Ketika seseorang melakukan perbuatan dosa, Allah bisa saja menghalangi atau mengurangi rezekinya sebagai bentuk peringatan agar mereka kembali ke jalan yang benar.

Hubungan Antara Tindakan dan Rezeki

Ada beberapa poin penting yang bisa diambil dari tafsir ini:

  1. Niat yang Baik dan Berbagi Rezeki: Niat yang baik dan perilaku berbagi rezeki dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan, merupakan salah satu cara untuk menjaga agar rezeki tetap lancar. Ketika seseorang bersikap kikir dan tidak peduli terhadap orang lain, ini bisa menjadi sebab rezekinya menjadi sempit.

  2. Pengaruh Dosa: Setiap perbuatan dosa memiliki konsekuensi. Tidak hanya berdampak pada kehidupan akhirat, tetapi juga bisa mempengaruhi kehidupan dunia. Rezeki yang semula lancar bisa menjadi terhalang karena perbuatan dosa yang dilakukan.

  3. Kehidupan yang Diberkahi: Kehidupan yang diberkahi adalah kehidupan yang dilandasi oleh ketaatan kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama. Ketika seseorang menjaga dirinya dari perbuatan dosa dan maksiat serta senantiasa berbagi dengan orang lain, hidupnya akan lebih diberkahi dan rezekinya akan lebih lancar.

Kesimpulan

Tafsir Ibnu Katsir tentang QS. Al-Qalam: 17-18 mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, terutama menjauhi maksiat. Dosa dan perbuatan yang tidak baik bisa menjadi penghalang rezeki yang seharusnya sudah disiapkan oleh Allah. Dengan menjaga diri dari perbuatan dosa, berbagi dengan orang lain, dan selalu berniat baik, insya Allah rezeki kita akan tetap lancar dan hidup kita akan lebih diberkahi.