Perumpamaan Kehidupan Dunia Dalam Surat Al-Hadid Ayat 20
Surat Al-Hadid ayat 20 memberikan gambaran yang mendalam tentang hakikat kehidupan dunia dan bagaimana seharusnya manusia memandangnya. Ayat ini berbunyi:
“Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid: 20)
1. Permainan dan Sesuatu yang Melalaikan
Kehidupan dunia digambarkan sebagai permainan dan sesuatu yang melalaikan. Ini menunjukkan betapa dunia sering kali dipenuhi oleh hal-hal yang tidak memiliki nilai abadi dan hanya bersifat sementara. Manusia sering terjebak dalam permainan dunia, seperti berlomba-lomba dalam hal yang tidak penting dan terbuai oleh hiburan yang hanya mengalihkan perhatian dari tujuan hidup yang sejati, yaitu beribadah kepada Allah.
2. Perhiasan dan Bermegah-megahan
Dunia juga digambarkan sebagai perhiasan dan tempat untuk bermegah-megahan. Banyak orang yang terpikat oleh kemewahan dan kecantikan dunia, seperti harta benda, pakaian, rumah, dan segala sesuatu yang memberikan kepuasan material. Namun, Allah mengingatkan bahwa semua ini hanyalah perhiasan yang bersifat sementara dan tidak membawa kebahagiaan yang hakiki.
3. Berbangga-banggaan Tentang Banyaknya Harta dan Anak
Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bahwa manusia sering kali berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak. Hal ini mencerminkan kecenderungan manusia untuk mengukur kesuksesan berdasarkan jumlah kekayaan dan keturunan yang dimiliki. Namun, dalam pandangan Islam, ukuran keberhasilan sejati bukanlah pada harta dan keturunan, melainkan pada ketakwaan kepada Allah dan amal kebaikan.
4. Seperti Hujan dan Tanaman yang Mengagumkan
Perumpamaan tentang hujan yang menyirami tanah sehingga menghasilkan tanaman yang mengagumkan para petani adalah analogi kehidupan dunia. Pada awalnya, dunia tampak menarik dan mempesona, seperti tanaman yang tumbuh subur setelah disirami hujan. Namun, seiring berjalannya waktu, tanaman itu menjadi kering, kuning, dan akhirnya hancur. Begitu pula kehidupan dunia, yang pada awalnya terlihat indah, tetapi akhirnya akan berakhir dengan kefanaan.
5. Kehidupan Akhirat yang Kekal
Allah menutup ayat ini dengan mengingatkan bahwa di akhirat nanti, ada azab yang keras bagi mereka yang mengabaikan peringatan-Nya dan ampunan serta keridhaan-Nya bagi mereka yang beriman dan beramal shaleh. Ini menunjukkan kontras antara kehidupan dunia yang sementara dan kehidupan akhirat yang kekal. Kebahagiaan sejati dan keselamatan hanya dapat diperoleh dengan mengarahkan fokus kita kepada akhirat, bukan dunia yang penuh tipu daya.
6. Kesenangan yang Menipu
Penutup dari ayat ini adalah peringatan bahwa kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu. Dunia mungkin menawarkan berbagai kesenangan dan kenikmatan, tetapi semuanya itu bersifat sementara dan tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan yang Allah sediakan di akhirat bagi orang-orang yang beriman.
Kesimpulan
Surat Al-Hadid ayat 20 memberikan peringatan yang kuat tentang bagaimana seharusnya manusia memandang kehidupan dunia. Dunia ini hanyalah tempat yang sementara, penuh dengan godaan dan tipu daya. Kesuksesan sejati tidak diukur dengan harta, keturunan, atau kemewahan, melainkan dengan ketakwaan kepada Allah dan persiapan untuk kehidupan akhirat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat tujuan hidup yang sebenarnya dan tidak terjebak dalam permainan dunia yang menipu.