Ridaa' fi Ta'atihi: Keridhaan Allah Dalam Ketaatan
Keridhaan Allah adalah salah satu misteri besar dalam kehidupan manusia yang beriman. Meski keridhaan-Nya adalah tujuan utama dari setiap amal ketaatan, Allah sengaja menyembunyikannya dari hamba-Nya. Ini bukan tanpa alasan, melainkan agar mereka yang taat semakin bersemangat dalam melaksanakan setiap bentuk ketaatan tanpa terhenti pada rasa puas diri.
Rahasia Keridhaan Allah
Allah, dalam kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas, menyembunyikan keridhaan-Nya dalam berbagai bentuk ibadah dan amal shalih. Hamba-hamba yang taat tidak pernah tahu pasti apakah amal mereka sudah diterima dan apakah Allah ridha terhadapnya. Namun, justru ketidaktahuan ini mendorong mereka untuk terus berusaha memperbaiki kualitas ketaatan mereka dan terus-menerus memohon ampun dan rahmat-Nya.
Dengan menjaga keridhaan-Nya sebagai sebuah rahasia, Allah menguji keikhlasan hamba-hamba-Nya. Apakah mereka tetap bersemangat dalam beribadah hanya karena ingin mendapatkan keridhaan-Nya, ataukah mereka melakukan ketaatan karena hal-hal duniawi lainnya? Dalam hal ini, rahasia keridhaan Allah menjadi pendorong utama bagi seorang mukmin untuk mempersembahkan yang terbaik dalam setiap ibadahnya.
Motivasi dalam Ketaatan
Rahasia keridhaan Allah menanamkan rasa takut dan harap dalam hati seorang mukmin. Di satu sisi, mereka takut jika amal kebaikan mereka tidak diterima, namun di sisi lain, mereka terus berharap bahwa setiap ketaatan yang mereka lakukan akan mendapat balasan berupa keridhaan Allah. Perpaduan antara rasa takut dan harap ini membuat seorang hamba semakin gigih dalam melaksanakan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Dalam Surat Al-Mulk (67:2), Allah berfirman: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." Ayat ini menekankan bahwa hidup ini adalah ujian, dan rahasia keridhaan Allah menjadi salah satu aspek dari ujian tersebut.
Pentingnya Keikhlasan
Keikhlasan menjadi kunci utama dalam meraih keridhaan Allah. Hanya amal yang dilakukan semata-mata karena Allah yang memiliki nilai di sisi-Nya. Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang ikhlas dan yang dilakukan untuk mengharap wajah-Nya (keridhaan-Nya)." (HR. Nasa’i).
Keikhlasan dalam beribadah berarti melakukan setiap amal tanpa pamrih, tanpa mengharap pujian atau penghargaan dari manusia. Dengan tidak mengetahui apakah Allah telah ridha terhadap amal kita atau tidak, kita diajarkan untuk tetap fokus pada keikhlasan dalam setiap perbuatan.
Kesimpulan
Keridhaan Allah adalah rahasia yang Allah sembunyikan dalam ketaatan agar manusia tidak berhenti dalam upaya mereka mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan menyembunyikan keridhaan-Nya, Allah mendorong kita untuk terus bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah, dengan harapan dan takut yang seimbang. Rahasia ini juga mengajarkan kita pentingnya keikhlasan dalam setiap amal, sehingga kita selalu berusaha untuk beribadah dengan niat yang murni, hanya mengharap ridha-Nya semata.