Tafsir Dan Hikmah QS. Al Furqan (25): 20

31 May 2024

QS.Al Furqan (25);20

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat." (QS. Al Furqan: 20)

Surah Al Furqan ayat 20 ini mengandung beberapa pesan penting yang relevan dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan wawasan tentang sifat dasar para rasul serta hikmah di balik keberadaan mereka di tengah masyarakat.

Penjelasan Ayat

  1. Kemuliaan Rasul yang Manusiawi Ayat ini menegaskan bahwa para rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad SAW juga merupakan manusia biasa yang menjalani kehidupan sehari-hari seperti manusia pada umumnya. Mereka makan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Hal ini untuk menunjukkan bahwa para rasul bukanlah makhluk supranatural yang hidup terisolasi dari kehidupan duniawi. Mereka juga merasakan lapar, haus, dan kebutuhan lainnya sebagai manusia. Ini menegaskan kemanusiaan mereka dan membuat mereka lebih dekat dan relatable bagi umatnya.

  2. Rasul sebagai Teladan yang Realistis Dengan menyebutkan bahwa para rasul juga berjalan di pasar, Allah SWT ingin menunjukkan bahwa mereka adalah teladan yang nyata dalam berinteraksi dengan masyarakat. Mereka bukanlah sosok yang tak tersentuh, melainkan hadir dan aktif dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Ini menggarisbawahi bahwa ajaran-ajaran mereka relevan dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  3. Cobaan dan Kesabaran Ayat ini juga menekankan bahwa Allah SWT menjadikan manusia sebagai cobaan satu sama lain. Setiap individu diuji melalui interaksi dengan orang lain, baik melalui konflik, perbedaan pendapat, maupun situasi yang menuntut kesabaran dan toleransi. Ini adalah bagian dari ujian kehidupan yang Allah SWT berikan kepada manusia untuk menguji sejauh mana mereka bisa bersabar dan tetap teguh dalam iman.

  4. Pengawasan Allah yang Maha Melihat Ayat ini ditutup dengan penegasan bahwa Allah SWT Maha Melihat segala sesuatu. Ini memberikan penghiburan dan peringatan sekaligus, bahwa setiap tindakan manusia selalu dalam pengawasan Allah. Kesabaran dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup adalah bagian dari keimanan yang akan selalu diperhatikan oleh Allah SWT.

Hikmah yang Dapat Dipetik

  1. Meneladani Kesederhanaan Rasul Mengetahui bahwa para rasul juga menjalani kehidupan seperti manusia biasa, kita diajarkan untuk meneladani kesederhanaan dan keikhlasan mereka dalam beribadah dan bermasyarakat. Mereka adalah teladan dalam menjalani kehidupan yang seimbang antara urusan dunia dan akhirat.

  2. Memahami Hakikat Cobaan Menyadari bahwa setiap individu adalah cobaan bagi yang lain, kita diharapkan bisa lebih bersabar dan toleran dalam menghadapi perbedaan dan konflik. Setiap kesulitan dalam interaksi sosial adalah kesempatan untuk meningkatkan kesabaran dan keimanan kita.

  3. Kehadiran Allah dalam Setiap Langkah Kesadaran bahwa Allah SWT selalu mengawasi kita memberikan motivasi untuk selalu berbuat baik dan menjauhi kemaksiatan. Ini mengingatkan kita untuk tetap berada di jalan yang benar meskipun dalam kondisi yang sulit.

  4. Kehidupan yang Seimbang Rasulullah SAW dan para rasul lainnya menunjukkan pentingnya keseimbangan antara ibadah dan aktivitas duniawi. Mereka adalah contoh sempurna bagaimana menjalani kehidupan yang penuh keberkahan dengan tetap memenuhi tanggung jawab sosial dan ekonomi.

Kesimpulan

QS. Al Furqan ayat 20 mengajarkan kita tentang kemanusiaan para rasul, pentingnya kesabaran dalam menghadapi cobaan, dan kesadaran akan pengawasan Allah yang Maha Melihat. Melalui pemahaman ini, kita diajak untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, penuh kesederhanaan, toleransi, dan keimanan yang kuat. Ayat ini mengingatkan kita bahwa dalam setiap aspek kehidupan, baik itu urusan duniawi maupun spiritual, Allah SWT selalu hadir dan mengawasi, memberikan ujian untuk menguji kesabaran dan keteguhan iman kita.